Terpisah Selama 20 Tahun, Pria ini Akhirnya Bertemu Keluarga Kandung di Pesta Pernikahan – Ikatan darah ibu dan anak akan tetap terjalin sepanjang masa. Walaupun sudah terpisa dalam waktu lama, ikatan tersebut tidak akan pernah putus. Ketika seorang anak telah berpisah dengan ibu dan keluarganya, pasti akan muncul rasa kerinduan.
Apalagi bila sang anak tidak pernah mengenal keluarganya dari kecil karena diadopsi oleh keluarga lain. Hal ini akan memunculkan pertanyaan seperti apa ibu dan keluarga kandungnya. Kerinduan tersebut akan tumbuh seiring waktu.
Seperti yang dialami oleh Muhd Hidahyat Jamaludin atau disapa dengan Dodiey. Pria asal Malaysia ini telah terpisah dengan ibu kandungnya sejak masih bayi. Dodiey telah diserahkan kepada ayah angkatnya 20 tahun silam dan dibesarkan di Ampang, Kuala Lumpur.
Namun, Dodiey akhirnya bertemu dengan keluarga kandungnya setelah terpisah 20 tahun. Ia bertemu dengan ibu dan keluarganya pada pesta pernikahan kakak kandungnya di Kajang, Slangor. Video pertemuan mereka cukup viral di media sosial instagram.
Meski ia tau bahwa dirinya adalah anak angkat, Dodiey mengaku selama ini belum terpikir untuk mencari siapa keluarga kandungnya. Selain belum siap, ia juga merasa keluarga angkatnya telah merawat dirinya dengan sangat baik.
Pertemuan anak dan keluarganya ini mengundang haru dan gelimang air mata. Kerinduan selama 20 tahunnya akhirnya terobati dengan pertemuan tersebut. Dodiey juga mengaku keluarga angkatnya tidak keberatan jika ia bertemu dengan keluarga kandungnya. Bahkan keluarga angkatnya mengatakan bahwa itu adalah waktu yang tepat.
Segala rasa takut dan ragu pun terus menghantui Dodiey, saat terbayang pertama kali menatap wajah keluarga kandung yang ia nantikan. Ia juga dipenuhi dengan keraguan serta berdebar debar menjelang pertemuan tersebut. Namun rasa takut dan berdebar tersebut menjadi sirna setelah pertemuan berlangsung. Hanya ada rasa harus dan bahagia ketika pertemuan tersebut terjadi.
Dodiey pun mengatakan akan menyayangi kedua-duanya. Baginya tidak ada yang lebih dan kurang. Ia menganggap bahwa pertemuan tersebut adalah hari yang bersejarah dalam hidupnya.