Ingin Menjadi Cantik, Wanita ini Malah Berujung Apes Ketika Operasi Plastik – Walaupun operasi plastik bisa menjanjikan keajaiban dengan merubah diri kita menjadi seseorang yang lebih cantik, ada juga cerita horror tentang operasi plastik yang dilakukan oleh para ahli bedah yang licik dengan memanfaatkan potongan harga.
<@ads
Seperti yang dialami oleh wanita berusia 29 tahun, Leah Cambridge dari Inggris. Wanita ini meninggal di meja bedah kecantikan Elite Aftercare di izmir, Turki. Ibu dengan 3 anak ini melakukan operasi permak pantat Brazillian. Operasi ini dimana lemak diambil dari pinggang dan disuntikkan ke pantat. Tapi sayangnya ia meninggal setelah lemak tersebut memasuki peredaran darah.
Tidak hanya Leah, seorang wanita mengalami efek samping dari hasil operasi plastik murahan di klinik kecantikan tidak resmi. Wanita tersebut mengalami kelainan pada mata sebelah kirinya yang membesar sebelah. Sebelumnya ia melakukan operasi kantung mata.
Kini Laura Franks, berasal dari Atlanta, Georgia berbagi pengalaman buruknya ketika operasi plastik. Ia berharap tidak ada yang mengalami hal serupa. Ibu dengan dua anak ini pergi ke Colombia untuk melakukan perubahan pada fisiknya di bulan Februari. Ia melakukan sedot lemak dan permak pantat dengan biaya yang tidak bisa dibilang murah, $500 atau sekitar Rp 5 juta.
“Saya yakin, saya akan pulang dengan kantong mayat” dilansir dari socialnewsdaily.com.
Laura memutuskan untuk melakukan operasi, karena menurutnya ini merupakan satu satunya cara agar kepercayaan dirinya kembali. Laura pun menghabiskan waktu 1 tahun untuk riset menyeluruhnya. Ia pun mencari tahu testimoni setiap pasien melalui online.
Namun ketika ia menemukan pilihan dan mendatangi tempat tersebut, tapi Laura malah menjadi cemas. Ia melihat sekelilingnya banyak yang tidak beres, ada kursi teras plastik di kamar dan juga barang pribadi staff seperti tas dsb.
Tidak hanya itu, Kecemasan Laura ini dirasakan ketika memulai operasi. Suntikan jarumnya menyiksanya. Banyak yang bertanya kepada Laura, kenapa diam saja dan tidak melawan? Laura sendiri yang sedang dalam kondisi itu, terlalu cepat dan membingungkan.
Laura bercerita bahwa ia merasa khawatir, tapi akhirnya operasi berjalan lancar. Pemulihannya pun berjalan lancar , tapi ketika perban dibuka, timbul bercak merah di perutnya. Staf klinik mengatakan bahwa Laura butuh udara segar. Laura pun melakukan tahap tersebut. Ia menghirup 100% oksigen dan berharap mempercepat kesembuhan. Namun kesehatan Laura kini makin memburuk, Laura pun dilarikan ke rumah sakit.
Di rumah sakit baru, Laura dioperasi ulang untuk menghilangkan daging yang membusuk dan menghentikan infeksi agar tidak menyebar. Sebulan kemudian, Laura pun diberi izin pulang ke Amerika Serikat dengan catatan ia harus pindah ke rumah sakit lain.
Untungnya keluarga Laura menemukan tim ahli bedah untuk perawatannya di Denver, Colorado. Dokter menemukan tiga jenis bakteri selama tinggal di Colombia. Dua bakteri tersebut tumbuh ke tubuh Laura merupakan jenis bakteri yang belum pernah di temukan. Dokter mengatakan bakteri tersebut berasal dari peralatan yang telah terkontaminasi.
Laura sempat dikatakan memiliki peluang hidup kecil dikarenakan bakteri tersebut resistan terhadap obat. Berkat bantuan ahli medis dan mendapatkan obat obatan terbaik, nyawa Laura pun terselamatkan.
<@ads