Fakta Bom Bunuh Diri di Surabaya, sangat mengiris hati! – Masyarakat Indonesia kembali dikejutkan dengan aksi teror bom. Teror bom ini menimpa 3 gereja yang ada di kota Surabaya. Sebelum teror ini, aksi teror lainnya juga terjadi di Mako Brimob sehingga menewaskan 5 polisi yang bertugas, kini teror bom melanda kota Surabaya.
Tidak tanggung-tanggung, terror tersebut langsung menyerang 3 gereja dalam waktu yang hampir bersamaan. Akibat dari teror keji ini, puluhan orang luka-luka bahkan ada beberapa korban tewas. Ini dia fakta fakta yang terungkap ketika pasca kejadian
Ada orang yang cekcok dengan satpam
Menurut saksi mata kejadian yang berada pada 5 meter dari lokasi kejadian Gereja Kristen Indonesia, ada 3 orang yang sedang cekcok dengan satpam gereja di halaman parkiran. Akibat dari ledakan itu, satpam yang mencegah 3 orang tersebut mengalami luka parah.
Bom Gereja Santa Maria tidak Bercela
Informasi dari Command Center 112 Pemkot Surabaya, Ledakan terjadi ketika para jemaat baru berdatangan. Ledakan yang terjadi merupakan bom bunuh diri.
Pelaku diduga masih berkeliaran
Aksi bom bunuh diri yang terjadi di Gereja Santa Maria pada pukul 7.15 WIB, kemudian di GKI Jln Diponegoro pukul 7.45 WIB dan GPPS Jln Arjuno 7.50 WIB. Beredar juga kabar bahwa seorang pelaku bom bunuh diri masih berkeliaran di Surabaya. Informasi nya berupa seorang yang menggunakan motor Yamaha Jupiter Z dengan Nopol AG 4966 WI. Kepada masyarakat agar tetap waspada dan berhati hati dengan pengendara motor tersebut. Bila melihat motor tersebut, bisa melaporkan ke petugas.
Pelaku seorang ibu dan anak
Menurut pengamatan Tardianto, saksi mata kejadian 5 meter dari lokasi Gereja Kristen Indonesia di jln Diponegoro ini mengatakan bahwa 3 orang pelaku itu salah satunya masih bernafas. Pelaku 3 orang, tapi 2 orang yang memakai cadar, 1 anak yang berusia 15 tahun tergeletak di tempat parkir. Ledakan tersebut berlangsung dua kali.
Korban berjatuhan
Menurut data terbaru, terdapat 8 orang tewas dan 38 lainnya berada di rumah sakit untuk mendapat perawatan. Kedelapan korban tersebut terdiri dari 4 korban di Gereja Santa Maria, 2 korban di GKI, 2 korban di GPPS.
<@ads