Curhatan Orangtua yang Bayinya Terkena Penyakit Kulit Eczema Karena Dipegang – pegang – Kita sebagai orang dewasa terkadang tidak bisa menahan keinginan untuk menyentuh ataupun sekedar mengelus pipi bayi atau balita yang lucu. Seperti salah satunya kisah viral baby Ryu.
<@ads
Kisah pilu ini dibagikan oleh akun instagram @papeeryuzio mendadak viral. Melalui laman instagramnya, pria dengan dua orang anak menceritakan pengalaman pedihnya dimana sang anak mengalami situasi dipegang-pegang oleh orang dewasa.
Kisah ini berawal dari sang anak yang baru saja berusia 6 bulan ketika itu (sekitar tahun 2017). Ia dan istri membawa anaknya untuk menghadiri sebuah pesta pernikahan. Setiba di lokasi, karena penampilan baby Ryu yang begitu tampan dan menggemaskan, para tamu undangan pun melihat Ryu disebut sang ayah “menggila”. Tua, muda semua gemas melihat tampilan pipi baby Ryu.
Orang orang yang datang melihat ini langsung menoel, mengelus, hingga mencium pipi Ryu yang tentunya tidak bisa menjamin kebersihan dari tangan tangan mereka. Melihat hal ini, sang orang tua dan sang istri langsung membersihkan pipi dan tangan Ryu. Sewaktu kejadian berlangsung, sang orangtua hanya bisa diam melihat anaknya diperlakukan seperti itu.
Walaupun berat hatinya untuk melarang orang orang memegang anaknya, tapi karena berpikiran tidak mungkin ditegur karena para kerabat sendiri khususnya sudah jauh lebih tua.
Pada malam harinya pun musibah datang. Ryu gelisah dan terus menangis merasa gatal di bagian pipi. Sudah di beri lotion juga tidak membaik. Beberapa hari kemudian ruam-ruam kemerahan di pipi Ryu pun semakin parah, semakin gatal , merah, luka bahkan berair serta berdarah.
Ryu langsung dibawa kerumah sakit di kawasan Pantai Indah Kapuk untuk diperiksa dokter spesialis kulit. Sang dokter mengatakan yang dialami Ryu ini adalah Dermatitis Atopic atau disebut Ezcema.
Sedihnya yang dialami Ryu ini sudah cukup parah dan tidak bisa disembuhkan tapi hanya bisa diminimalisir dengan menghindari penyebabnya. Disini berarti baby Ryu sudah tidak boleh kotor, terkena panas, berkeringat dan bahkan tidak boleh sentuh tangan orang orang karena adanya jutaan bakteri.
Akhirnya setelah beberapa minggu diberi krim obat oleh dokter, Ryu pun berangsur-angsur membaik. Namun setelah kontrol kedua ke dokter, sang istri memutuskan untuk merawat Ryu sendiri karena ketika itu kondisi keuangan sudah ngepas. Mengingat biaya perawatan di rumah sakit tersebut tidaklah murah.
Papeeryuzio mengaku sejak itu menjadi orangtua yang skeptis, sensitif, dan bisa meledak emosinya bila melihat anaknya sembarangan dipegang oleh tangan orang lain.
Diunggahannya terakhir Papeeryuzio berpesan untuk mengimbau kepada masyarakat untuk bisa menahan diri tidak menyentuh atau memegang anak orang lain sembarangan. Semoga kisah ini bisa menjadi pembelajaran dan peringatan bagi kita semua.
<@ads