Anak Ini Disebut Penipu Oleh Temannya Karena Mengaku Ayahnya Seorang Iron Man – Baru baru saja, seorang anak perempuan di bully oleh teman sekelasnya karena ia mengaku ayahnya seorang iron man. Karena selalu di bully, pada akhirnya ayahnya pun datang ke sekolahnya untuk menghibur anaknya dengan mengenakan kostum iron man.
<@ads
Kejadian ini terjadi di Beijing. Semua bermula ketika seorang ayah bernama Bao Guojian yang melihat anaknya terlihat murung setiap ulang dari sekolah. Dilansir dari China Press, ketika ia tanya kenapa pada anaknya, anaknya mengatakan bahwa ia di katakan penipu oleh teman sekelasnya karena ia mengaku bahwa ayahnya seorang iron man.
Agar anaknya bisa tersenyum kembali, Bao pun berencana untuk memakai kostum iron man dan pergi ke sekolah anaknya. Kebetulan juga Bao adalah penggemar berat Marvel dan memiliki kostum replika iron man Mark 17.
Ketika ia pergi ke sekolah anaknya, sungguh mengejutkan. Walau hanya berencana memperlihatkan pakaian tersebut ke teman teman sekelasnya, ia juga menarik perhatian banyak orang, bahkan kepala sekolah pun tertarik.
Kepala sekolah pun menyatakan untuk menjeda semua kelas. Hal ini agar setiap kelas siswa memiliki giliran untuk mengambil foto bersama Bao. Bao serasa menjadi seorang artis sementara di sekolah, dilain itu juga ia menghibur putrinya.
Bahkan ia berkata “Putri saya sangat bahagia di hari itu, ia terus berjalan di depan saya sambil memegang tangan saya dan mengatakan kepada semua orang ‘ini ayah saya’ “.
Dengan ini sudah yakin bahwa tidak ada yang akan menyebut putrinya pembohong lagi. Semangat pao yang membuat property tersebut dimulai dari 2013. Dan hingga hari ini ia telah memiliki lebih dari 20 hingga 30 properti. Ia juga tampaknya tidak hanya membutuhkan upaya, seperti Mark 17 yang telah menelan biaya 30.000 Yuan China (sekitar Rp. 63 jutaan).
Yang lebih mengharukan, Bao juga melibatkan anak anaknya ketika proses pembuatan prop tersebut, meminta pendapat mereka dan tentang apa yang mereka anggap keren. Bao juga memberikan mereka 3D Pen dan menunjukkan mereka bagaimana membangun mainan sendiri.
“Saya merasa ini lebih berarti daripada membiarkan mereka menonton kartun ataupun pergi keluar bermain. Saya ingin menjadi pahlawan untuk mereka dan berada disisi mereka ketika tumbuh dewasa.” Ungkap Bao.
<@ads