Anak Kembar Berusia 6 Tahun Ini Dinikahkan Orangtuanya – Sepasang anak kembar yang baru berusia 6 tahun telah dinikahkan oleh orangtuanya dengan upacara adat mewah. Hal ini dikarenakan orangtua mereka percaya bahwa mereka merupakan sepasang kekasih di dunia lampau.
<@ads
Dilansir dari Daily Mail, bocah laki laki ini dijuluki sebagai “Guitar” dan perempuannya “Kiwi” lahir pada Desember 2012. Umat Buddha percaya bahwa kembar laki-laki dan perempuan memiliki ‘karma’ dari hubungan di kehidupan sebelumnya dan telah dilahirkan kembali bersama karena hutang yang belum terselesaikan.
Mereka mengatakan bila si kembar ini tidak segera dinikahkan hingga mereka cukup umur, orang disekitarnya akan bernasib buruk. Ayah dari si kembar, Amornsan Sunthorn Malirat (31) dan ibu, Phacharaporn (30) mengatur upacara pernikahan yang mewah.
Upacara pernikahan tersebut memakan biaya hingga ribuan poundsterling untuk anak anak mereka di Samut Prakan, pinggiran Bangkok, Thailand. Amornsan mengatakan bahwa alasan upacara ini adalah mereka percaya bahwa kedua anak itu dulu adalah pasangan kehidupan sebelumnya, ini telah menjadi kepercayaan yang diwarisi dari orang kuno.
Maka dari itu, Amornsan selaku ayah dari si kembar ini pun harus mengatur pernikahan si kembar sebagai solusi untuk masalah yang mereka miliki sebelum dilahirkan kembali. Jika mereka telah menikah, mereka akan hidup sehat, sukses dan tidak sakit.
pacara pernikahan ini dihadiri oleh teman teman keluarga, kerabat dan tetangga. Upacara ini juga menampilkan prosesi jalanan yang diikuti oleh permainan dimana pengantin pria harus melewati sembilan gerbang sebelum dia bisa bertemu dengan pengantin wanita.
Bocah tersebut kemudian membayar mahar 200.000 bath (Rp. 89,5 jt) tunai dan emas setara 1.000 poundsterling (Rp. 18,5 jt) sebelum menikahinya. Pasangan tersebut kemudian berpose bersama dengan mengaitkan lengan mereka satu sama lain untuk foto pernikahan.
Walau kedua bocah ini menikah menurut adat setempat, tapi pernikahan ini tidak mengikat secara hukum dan masing masing dari mereka akan mencari pasangan mereka sendiri ketika sudah dewasa. “Mereka akan menjadi teman baik selama sisa hidup mereka. Mereka akan menemukan suami atau istri mereka sendiri ketika sudah tua, tapi upacara ini juga penting bagi mereka.” Ungkap ibu dari anak anak itu, Phacharaporn.
<@ads