Baru-baru ini Doddy mengalami kecelakaan mobil. Karena mobilnya lama diperbaiki di bengkel, ia terpaksa naik kereta ke tempat kerja. Di pelabuhan dia melihat seorang pengemis tua. Karena kasihan, dia memberikan uang kepada pengemis tua itu. Pelamar sangat menghargai Doody.
Hari berikutnya dia melihat permintaan itu. Kali ini Doddy mengajak pengemis itu makan siang bersama. Sambil makan, Doddy bertanya, “Kenapa kamu bisa menjadi seperti ini?”
baca juga : Wanita ini Berhasil Turunkan Berat Badan 108 Kg, Tapi Kini Malah Malu Melihat Tubuhnya
Pengemis itu menjawab: “Karena membantu orang.” Doddy bingung dengan jawaban pengemis tua itu. “Dulu, saya suka membantu orang-orang di sekitar saya,” kata pengemis tua itu. “Baik atau buruk, saya selalu berusaha membantu orang. Hingga tanpa sadar saya menyia-nyiakan waktu dan sumber daya saya.
Doddy bertanya, “Apakah kamu menyesal?”
Pengemis tua itu menjawab: “Tidak, saya hanya merasa sakit hati ketika orang yang saya tolong sebelumnya tidak mau membantu saya ketika saya membutuhkannya. Nak, aku akan memberimu beberapa nasihat.”
“Lebih baik menolong seseorang yang tengah kesulitan dalam kehangatan rumahmu sendiri, daripada menawarkan bantuan saat kamu sedang berjuang membangun hidupmu,” ucap pengemis itu.
Doddy memahami perkataannya dan berterima kasih atas nasehatnya. “Utamakan dirimu sendiri sebelum membantu orang lain. Jangan memaksakan diri untuk menolong orang, karena tidak semua orang akan membalas kebaikanmu.”
Ada pepatah Tiongkok: “Terlalu banyak hal yang baik adalah hal yang buruk.” Dalam hal ini, ini tentang membantu orang. Membantu adalah hal yang baik, namun jika Anda sendiri tidak melihat hasilnya, maka hasilnya pun tidak baik.