Sudah Siap Punya Anak Kedua, Pasangan ini Malah Terkena Kanker! Tapi Terjadi Kejadian Tidak Terduga! – Sam dan Martin Boatman merupakan pasangan yang terkena kanker secara bersamaan ketika mereka berdua siap untuk memiliki anak kedua. Pasangan ini sangat bahagia untuk memberi putra pertamanya seorang adik.
Tetapi ketika sudah bersiap untuk kedatangan anggota keluarga baru, ada musibah yang menimpa pasangan ini. Sam mengalami kram perut yang parah. Sam menolak untuk kolonoskopi karena sedikit beresiko. Ini bisa membahayakan bayinya yang belum lahir.
Sementara itu, Martin Boatman, suami dari sam ini mengalami sakit kepala yang begitu hebat sehingga muntah dan sulit berjalan. Ketika menjalankan tes di ru mah sakit, menunjukkan ada pertumbuhan di belakang mata martin.
<@ikl
Seorang dokter spesialis ini menyampaikan bahwa Martin Boatman memiliki tujuh tumor di otaknya. Pelatih berlayar ini superfit, Martin Boatman tidak pernah merokok, tapi dia diberitahu bahwa dia di mungkinkan untuk tidak dapat hidup untuk melihat kelahiran anak keduanya.
Martin Boatman mengatakan “Ketika mereka meletakkan kamera ke tenggorokan saya untuk mencari tumor spons mengambang, bentuk bola, tampak dalam pandangan dan saya tau itu saja. Itu Kanker saya.”
Setelah melakukan pemindaian seluruh tubuh, ternyata ada lagi berita yang sangat mengejutkan. Kanker pada paru-paru Martin telah menyebar ke hati, tulang dan otaknya. Ketika teman dan keluarganya berkumpul, dia sudah bersiap untuk foto foto terburuk dirinya untuk anaknya sehingga bisa buat surat wasiat. Dia bahkan merekam dirinya sendiri membaca cerita sebelum tidur untuk bayi yang mungkin tidak akan pernah ia temui.
Tapi dengan berbagai rintangan yang ada, Martin Boatman ini menggendung Esme yang baru saja lahir di pelukannya pada 12 November 2016. “Dia cantik dan tidak tau apa kekacauan yang akan dia alami.” Katanya.
“Saya tidak lagi kram atau berdarah dan berpikir tentang membatalkan kolonoskopi tetapi konsultan saya bersikeras untuk memeriksanya.” Enam minggu setelah melahirkan, tes menunjukkan gejala gejala itu di sebabkan oleh stadium T3 Kanker usus dan itu maju cepat.
“Martin ada di sampingnya, satu hal yang membuatnya bertahan bahwa jika dia meninggal, saya akan tetap berada di sini untuk anak-anak kami. Saya tau saya harus berjuang untuk hidup saya.
Sam menjalani operasi pada bulan Februari 2017, dan enam bulan kemoterapi karena kanker menyebar ke kelenjar getah beningnya. Dia sudah memenangkan pertarungannya. Namun bagi Martin Boatman berbeda lagi ceritanya.
Obat baru menyusut tumor otaknya. Tapi kanker paru-parunya meski terkendali, tidak dapat disembuhkan dan tidak tau berapa lama akan hidup. Sam berkata “Kanker ini suatu saat akan menemukan cara untuk mengakali obat obatan”
Sam bersikeras “Meskipun situasi kami suram, kami bersyukur untuk setiap hari kami pergi bersama, ketika salah satu dari kami sedang goyang, maka yang lain akan kuat. Humor merupakan cara kami melewati perairan berlumpur ini”.
<@ikl
Martin Boatman, seorang pelari yang tajam dan pegolf yang telah berlayar ke Inggris Raya, menyadari bahwa dia masih belum mengajak putranya ke atas air. Martin Boatman mengatakan “Sam dan saya mengatakan semuanya terjadi karena suatu alasan, ketika kita terkena kanker, kadang kami tidak yakin apa alasannya.“